Jakarta – Persatuan Balai Lelang Indonesia secara resmi disahkan saat Musyawarah Nasional Organisasi Balai Lelang di Indonesia pada Kamis (30/4) di Jakarta. Musyawarah Nasional Organisasi Balai Lelang di Indonesia ini diselenggarakan atas hasil audiensi balai lelang dengan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Hadiyanto dan Direktur Lelang Direktorat Lelang Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Purnama T. Sianturi pada 18 Januari 2015 yang lalu.
Direktur Lelang DJKN Purnama T. Sianturi mengatakan Dirjen Kekayaan Negara meminta, semestinya di Indonesia ada organisasi yang benar-benar profesional yang dapat menaungi anggota dan ada kode etik yang mengatur sesama anggota. “Berbekal arahan tersebut maka dibentuklah Munas Organisasi Balai Lelang ini,” ujarnya.
Purnama menyampaikan besarnya kontribusi hasil lelang yang diselenggarakan balai lelang menunjukkan bahwa balai lelang memiliki posisi strategis dalam penyelenggaraan lelang di Indonesia khususnya dalam lelang sukarela. Ia juga menyampaikan mengenai peran strategis dalam pengembangan lelang bahwa seiring dengan semakin besarnya tantangan-tantangan yang akan dihadapi, balai lelang diharapkan dapat mampu menjadi duta bagi lelang sukarela yang mampu bersaing dan menarik minat pengguna jasa.
Lebih lanjut, Purnama juga menjelaskan selain menjadi pemberi jasa lelang yang handal dalam lelang eksekusi khususnya dalam lelang hak tanggungan, lelang fidusia, dan kepailitan, balai lelang juga diharapkan dapat menjadi menjadi teladan bagi perilaku usaha lelang dalam hal kepatuhan dan ketaatan serta menjadi ujung tombak dalam mendeteksi dan melakukan pencegahan terhadap adanya upaya pencucian uang.
Peraih gelar doktor Universitas Sumatera Utara ini mengajak kepada peserta untuk terus berinovasi dalam hal diversifikasi layanan lelang. “Mari dengan kemampuan finansial maupun kemampuan IT (information teknologi-red) rekan-rekan lakukanlah lelang-lelang yang lebih variatif lagi. Mari lakukan lelang dengan menggunakan IT di tempat bapak dan ibu,” harapnya.
Lebih lanjut, dirinya menyampaikan ada tiga balai lelang yang sudah menggunakan cara penawaran dengan internet. DJKN berharap balai lelang dapat menggunakan program e-Auction yakni melakukan lelang baik open biding (internet)/close bidding (e-mail)). “Jika punya dana lakukanlah lelang melalui internet,” serunya.
Sebagai informasi, jumlah balai lelang yang saat ini aktif di Indonesia adalah 99 balai lelang dengan kondisi 61 balai lelang aktif menyelenggarakan jasa lelang, dan 38 balai lelang tidak aktif (tidak pernah melaksanakan lelang). Jumlah tersebut terbagi lagi dalam beberapa segmen usaha. 82 balai lelang bergerak di sektor properti, 13 balai lelang bergerak di sektor kendaraan bermotor, balai lelang bergerak di sektor benda seni. Kontribusi balai lelang di dalam perkembangan lelang di Indonesia, dalam capaian 2014 dari 9,3 Triliun, maka kontribusi balai lelang dalam pelaksanaan lelang 52% (lebih dari 5 Triliun), tahun 2013 sebesar 46,45% dan tahun 2012 sebesar 51,61%.
Dalam acara ini juga dilakukan voting untuk nama organisasi yang mewadahi Balai Lelang di Indonesia yaitu terpilih “Persatuan Balai Lelang Indonesia” dan juga pemilihan untuk ketuanya periode 2015-2018. Kandidat Ketua Persatuan Balai Lelang Indonesia yaitu Ali Vitali dan Efri Jhonly, voting dilakukan oleh 49 Balai Lelang yang hadir (dari 99 undangan) dan suara diberikan kepada Ali Vitali sebanyak 26 sedangkan Efri Jhonly sebanyak 23 suara, sehingga terpilih Ali Vitali sebagai Ketua Persatuan Balai Lelang Indonesia periode 2015-2018. (Tim Humas DJKN: https://www.djkn.kemenkeu.go.id/).